Saat dua kata ini ditulis, bukan maksud membandingkan mana yang lebih baik atau sebaliknya, atau bukan juga membuat lainnya menjadi lebih buruk nilainya. Menyebut kedua untuk membuat kita lebih tahu bahwa pada setiap pilihan kita selalu dihadapkan pada dua kata tersebut.

Perasaan bicara tentang hati, keinginan dan kelembutan, kata ini biasanya di dominasi oleh mahkluk yang namanya wanita tapi tidak begitu benar juga, karena sebagian kaum laki laki punya perasaan yang juga peka. ketika perasaan digunakan dalam memilih dan menilai maka bisa jadi benar dan salah, enak atau tidak enak, suka atau tidak suka menjadi point dalam sebuah penilaian, karena perasaan lebih menilai sesuatu pada rasa nyaman yang dapat diberikan bukan pada baik dan benar.

Ketika kita bicara tentang akal sehat, maka kita bicara sebuah logika, yang biasanya di dominasi oleh kaum pria tapi bukan berarti wanita tidak memiliki akal sehat. memilih akal sehat sebagai sebuah pertimbangan dalam menentukan benar dan salah, tepat atau tidak tepat adalah sebuah pilihan yang benar. menyampingkan penilaian lain, karena akal sehat akan bicara sesuai dengan nilai kebenaran, aturan yang berlaku dan sebagainya.

Lalu, jika ada pertanyaan kapan kita gunakan perasaan dan akal sehat tersebut? jawabnya adalah tergantung masalah itu sendiri. tidak semua masalah selalu dijawab oleh perasaan, begitu juga sebaliknya, tidak semua masalah harus dijawab dengan akal sehat. maka sebagai manusia yang memiliki perasaan dan akal sehat. baiknya gunakan keduanya dengan bijaksana. lihatlah akar permasalahannya, agar kita dapat menjawab permasalah dengan lebih bijaksana.